1,831 research outputs found

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA Jl. A.M Sangaji No. 50 Jetisharjo, Yogyakarta

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Negeri Yogyakarta semester khusus tahun 2014 yang berlokasi di SMA Negeri 11 Yogyakarta telah dilaksanakan oleh mahasiswa pada tanggal 2 Juli - 17 September 2014. Kelompok PPL di lokasi ini terdiri dari 6 mahasiswa dari 3 program studi, yaitui, Bimbingan Konseling, Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Geografi. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah melatih mahasiswa agar memiliki pengalaman faktual tentang proses pembelajaran dan kegiatan kependidikan lainnya di sekolah, sebagai bekal untuk mengembangkan diri sebagai tenaga keguruan yang profesional yang memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi penyusunan RPP, praktek mengajar, pembuatan soal evaluasi, serta kegiatan lainnya yang diselenggarakan di sekolah. Praktek mengajar dimulai dari tanggal 8 Agustus sampai dengan 13 September 2014, dilakukan sebanyak total 15 kali pertemuan di kelas X IIS 1, X II 2, dan X MIA 7. Pokok bahasan yang diajarkan untuk kelas X meliputi Pengertian ilmu ekonomo, pembagian ilmu ekonomi, prinsip motif dan tindakan ekonomi, kelangkaan, biaya peluang, skala prioritas, pilihan, pengelolaan keuangan, masalah pokok ekonomi, sistem ekonomi. Program kegiatan PPL dapat terlaksana dengan baik dan lancar berkat adanya bimbingan dan arahan dari guru pembimbing dan dosen pembimbing selama praktek mengajar serta peran aktif peserta didik selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar (KBM). Selain itu terlaksananya program PPL ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari pihak sekolah yang telah memberikan keluasan kesempatan kepada para mahasiswa PPL untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Namun terdapat hambatan yang ditemui praktikan dalam melaksanakan PPL yakni praktikan masih kurang dalam penguasaan kelas, selama pembelajaran berlangsung seringkali praktikan mengalami kesulitan dalam mengontrol siswa terutama saat menerangkan materi karena ada sebagian siswa yang tidak memperhatikan. Praktikan menyadari bahwa munculnya hambatan dalam pelaksanaan kegiatan PPL adalah hal yang wajar. Karena hal ini merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi praktikan selama kegiatan PPL

    Intervensi Paket Modul dan Audiovisual pada Peningkatan Pengetahuan dan Hard Skill Mahasiswa pada Mata Kuliah Kepererawatan Maternitas

    Get PDF
    COVID-19 telah mengubah tatanan pendidikan di Indonesia. Terjadi perubahan besar dalam pembelajaran dari pendidikan formal di kelas menjadi belajar dari rumah, dengan sistem online. Sistem pendidikan online tentu tidak mudah. Selain disiplin pribadi untuk belajar mandiri, ada fasilitas dan sumber daya yang harus disediakan. Kegiatan laboratorium yang mengasah kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan bagi pasien terpaksa diubah menjadi pembelajaran audiovisual. Dalam pembelajaran keperawatan bersalin terdapat praktik yang dilakukan di laboratorium yang mengembangkan hard skill dan pengetahuan mahasiswa. Desain penelitian ini adalah pretest dan posttest without control group. Pelaksanaan pembelajaran audiovisual dan intervensi modul diberikan dalam 4 sesi yang terdiri dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir dan masa nifas. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket pengetahuan dan penilaian hard skill pada siswa dengan menggunakan zoom. Jumlah responden sebanyak 63 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pembelajaran audiovisual terhadap pengetahuan siswa p=0,001 dan soft skill p=0,001. Penelitian ini menunjukkan peningkatan skor sebesar 80% dari jumlah responden. Penelitian ini merekomendasikan pemberian pembelajaran audiovisual untuk meningkatkan keterampilan laboratorium pengetahuan dalam keperawatan maternitas

    PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BUDI PEKERTI PADA KELAS AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SRAGEN

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1. Ciri-ciri pembelajaran budi pekerti yang dilakukan oleh guru pada kelas akselerasi di SMA Negeri 1 Sragen 2. Strategi pembelajaran budi pekerti agar dapat menghasilkan nilai-nilai luhur yang diharapkan. 3. Hambatan dan kendala apa yang dirasakan oleh guru dalam pembelajaran budi pekerti sehingga menghasilkan nilai-nilai luhur. Sejalan dengan tujuannya, penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan rancangan etnografi. Data dikumpulkan melalu i instrumen berbentuk observasi, dokumentasi; wawancara mendalam. Data dianalisis dengan menggunakan metode analisis kualitatif model interaktif. Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan: Pembelajaran budi pekerti di kelas akselerasi dapat dilakukan dengan: a. menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa bertanggungjawab dalam membuat rancangan, proses, dan penelitian; b. menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintahuan siswa; c. Memonitor, mengevaluasi, dan menunjukkan apakah pemikiran si siswa jalan atau tidak. Dalam pembelajaran budi pekerti di kelas akselerasi guru berperan sebagai mediator dan fasilitator bukan sebagai pentransfer ilmu pengetahuan. Untuk mewujudkan adanya keteladanan yang baik dari guru atau kepala sekolah dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dengan jalan: (1) Sebagai contoh (teladan); (2) Menciptakan komunikasi yang baik antar warga sekolah; (3) Memberikan instruksi kepada semua warga sekolah; (4) Menberikan fasilitas yang memadai; (5) Menciptakan kegiatan yang dapat menumbuhkan nilai-nilai moralitas pada siswa; (6) Membuat kerja sama dengan orang tua siswa

    PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

    Get PDF
    Kurikulum 2013 menekankan terlaksanannya kegiatan pengalaman belajar pokok selama proses pembelajaran langsung guna mencapai kompetensi yang telah ditetapkan dalam standar kompetensi lulusan. Pengalaman belajar pokok tersebut meliputi kegiatan mengamati (Observing), menanya (queStioning), mengumpulkan informasi (collEcting information), mengasosiasi (Associating), dan mengkomunikasikan (commuNicating). Dalam penelitian ini, pengalaman belajar pokok tersebut diistilahkan dengan OSEAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan dalam kegiatan OSEAN dan prestasi belajar siswa setelah digunakan lembar kerja terbuka berbentuk open-guided inquiry worksheet dalam pembelajaran berbasis masalah pada materi kalor. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 orang siswa kelas VII yang dipilih menggunakan teknik cluster random sampling di salah satu SMP Kabupaten Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain one group pre-test – post-test design. Kegiatan OSEAN yang diamati adalah kegiatan OSEAN selama proses pembelajaran yang diukur menggunakan lembar observasi dan kegiatan OSEAN dalam memecahkan masalah sains yang diukur menggunakan open-guided inquiry worksheet. Sedangkan prestasi belajar siswa diukur menggunakan soal pilihan ganda yang diujikan saat pre-test dan post-test. Hasil analisis terhadap data penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan dalam kegiatan OSEAN selama proses pembelajaran dengan peningkatan terbesar berada pada kegiatan mengumpulkan informasi. Didapat pula peningkatan nilai siswa untuk kegiatan OSEAN dalam memecahkan masalah. Selain itu, didapat pula N-gain sebesar 0,38 yang menunjukkan bahwa peningkatan prestasi belajar siswa berada dalam kategori sedang. Kata Kunci: OSEAN, Pembelajaran Berbasis Masalah, Open-Guided Inquir

    Pengelolaan Kedisiplinan Siswa di SMP Negeri 7 Surakarta

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan: 1) karakteristik perencanaan bimbingan dan konseling; 2) karakteristik pelaksanaan dan pengendalian bimbingan dan konseling; dan 3) karakteristik evaluasi pengelolaan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 7 Surakarta dalam penanganan kedisiplinan siswa serta solusi yang dilakukan. Jenis penelitian adalah penelitian penelitian deskriptif kualitatif. Desain penelitian adalah model pendekatan etnografi. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 7 Surakarta dengan objek berupa pengelolaan kedisiplinan di sekolah tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumen. Teknik analisis data dilakukan menggunakan analisis interaktif. Keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi, member check, dan key informant review. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: 1) Proses perencanaan program dilakukan melalui langkah-langkah: identifikasi kebutuhan, penyusunan rencana kerja, pelaksanaan kegiatan dan penilaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan. Salah satu bentuk pelaksanaan studi kelayakan yang dilakukan di SMP Negeri 7 Surakarta adalah menerapkan hukuman berjenjang untuk meningkatkan disiplin bagi siswa; 2) Pelaksanaan dan Pengendalian Bimbingan dan Konseling: (a) Langkah strategis dilakukan melalui penyusunan tata tertib sekolah, pemberian layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan guru Bimbingan dan Konseling, serta melalui pemberian sanksi yang bersifat mendidik bagi siswa yang melanggar tata tertib sekolah, (b) Ada tiga bentuk pengaturan perilaku yang dilakukan sekolah, yaitu pengaturan terhadap kelakua n, kerajinan, dan kerapian, (c) Pengaturan perilaku disiplin siswa yang dilakukan sekolah melalui penetapan tata tertib sekolah didasarkan pada asas tujuan, dan (d) melakukan upaya perbaikan perilaku disiplin siswa melalui layanan informasi Bimbingan dan Konseling; 3) Evaluasi program layanan Bimbingan dan Konseling dalam penanganan kedisiplinan siswa di SMP Negeri 7 Surakarta dilaksanakan setiap semester, yaitu pada akhir semester. Aspek yang dinilai dalam evaluasi mencakup enam aspek penilaian, yaitu: 1) Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan; 2) Keterlaksanaan program; 3) Hambatan-hambatan yang dijumpai; 4) Dampak layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar; 5) Respon siswa, personil sekolah, orang tua, dan masyarakat terhadap layanan bimbingan; dan 6) Perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan bimbingan

    Meningkatkan Kemampuan Membedakan Perbuatan Benar Dan Salah Melalui Metode Bercerita Menggunakan Wayang Kardus Pada Kelompok B Di TK Pertiwi 1 Puluhan, Jatinom,Klat

    Get PDF
    Peningkatan Membedakan Perbuatan Benar dan Salah Perlu Ditingkatkan, oleh karena itu pembelajaran harus menarik dan menyenagkan. Salah satu untuk meningkatkan kemampuan membedakan perbuatan benar dan salah adalah melalui metode bercerita dengan menggunakan wayang kardus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan membedakan perbuatan benar dan salah, penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas , sedangkan subjek penelitian adalah anak didik kelompok B TK Pertiwi I Puluhan, semester II tahun ajaran 2011/2012. Adapun jumlah anak didik kelompok B TK Pertiwi I Puluhan adalah 9 anak. Penelitian ini bersifat kalaboratif antara peneliti yang merangkap sebagai kepala sekolah dan guru kelas. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatan membedakan perbuatan benar dan salah melalui metode bercerita dengan menggunakan wayang kardus. Peningkatan pada siklus I sebesar 15,28%, peningkatan siklus II sebesar 14,36%, dan siklus III sebesar 10,19%. Untuk peningkatan kemampuan membedakan perbuatan benar dan salah melalui bercerita dengan menggunakan wayang kardus juga didukung indicator yaitu mampu menunjukkan perilaku yang benar, memahami perbuatan benar dan salah , mampu menyebutkan perilaku yang benar dan salah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bercerita dengan menggunakan wayang kardus dapat meningkatkan membedakan perbuatan benar dan salah

    “Pandangan Dunia Pengarang dalam Novel Ayah Karya Andrea Hirata Tinjauan Strukturalisme Genetik Lucian Goldmann.

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur novel yang terdiri dari unsur intrinsik, terbagi atas empat bagian, yaitu tema, alur, latar dan perwatakan, dan unsur ekstrinsik, diantaranya sosial-budaya dan ekonomi, mendeskripsikan struktur sosial historis serta mendeskripsikan pandangan dunia pengarang. Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dengan penyajian data secara deskriptif. Data diperoleh melalui studi pustaka. Adapun sumber datanya yaitu novel Ayah karya Andrea Hirata serta data tambahan berupa buku-buku teori. Hasil penelitian ini adalah 1) struktur novel, yaitu intrinsik terdiri atas tema dan amanat adalah cinta dan kasih sayang seorang ayah dan amanat bahwa kita tidak boleh menyerah dalam memperjuangkan segala sesuatu, alur campuran, latar Belitung dan perwatakan tokoh sentral Sabari, sedangkan unsur ekstrinsik terdiri atas sosial-budaya, yaitu penduduk Belitung memiliki budaya tutur lisan dan status ekonomi mereka rata-rata lemah, 2) struktur sosial historis terbagi atas dua, yaitu latar belakang kehidupan sosial pengarang adalah Belitung, dalam hal ini Andrea Hirata dan sejarah terbentuknya suatu karya dikarenakan pengarang orang Belitung, maka karyanya berkaitan dengan Belitung, dan 3) pandangan dunia pengarang, yaitu tentang pandangan pengarang mengenai karyanya adalah pandangan pengarang mengenai cinta yang menjelaskan bahwa harus berjuang mendapatkan orang yang dicintai, menjelaskan sisi positif dari cinta, dan kasih sayang seorang ayah, bahwa ayah adalah segala-galanya bagi anaknya. Berdasarkan uraian tersebut, hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur novel terdiri atas intrinsik dan ekstrinsik, struktur sosial historis terdiri atas latar belakang kehidupan sosial pengarang dan sejarah di terbitkannya novel “Ayah” serta pandangan dunia pengarang mengenai karyanya. Dari hasil penelitian, disarankan bagi mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia, dapat menggunakan kajian teori strukturalisme genetik Lucian Goldmann dengan novel bernuansa sosial dan bagi pembaca dapat memperoleh pemahaman dari pandangan dunia pengarang berdasarkan teori strukturalisme genetik sehingga dapat mengembangkan penelitian selanjutnya dalam bidang yang sama

    PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGELUARAN PEMERINTAH SEKTOR PENDIDIKAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI INDONESIA TAHUN 2007-2010

    Get PDF
    ABSTRACT Sri Mulyani. The Influence of Economic Growth and Government Expenditure Education Sector on Human Development Indeks (HDI) in Indonesia Priod 2007-2010. Education of Cooperative Economics, Economics and Administration, Faculty of Economics, State University of Jakarta, 2014. The data of technic analysis that is used in this research is panel data analysis which is combined from data of times series on period 2007-2010 with data of cross section from 33 provinces in Indonesia being used eviews 6.0 analysis data. The method of this research is ex post facto. This data is shown every year that is gotten from BPS (Badan Pusat Statistik) and KEMENDIKBUD (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan). The result of the data analysis shows that economic growth and government expenditure education sector which have been given a positive effect and significant on the result for Indonesian’s IPM. The Equation of regretion get IPM = 69,62417 + 0,02649PE + 1,249885Peng, it seems if the economic growth increases to 1 persen, it will make the IPM becomes 0,026494, on the other hand, if the government expenditure education sector increase to one trilliun rupiah, it adds to Indonesia’s IPM to be 1,249885. The R2 is o,982 shows that 98,2% Indonesian’s IPM can be explained by economic growth and government expenditure education sector. Key Words: Human Development Indeks, Economic Growth, Government Expenditure Education Sector

    STUDI KERAGAMAN GENETIK TANAMAN SIRSAK (Annona muricata L.) DI JAWA BERDASARKAN PENANDA MOLEKULER RANDOM AMPLIFIED POLYMORPHIC DNA (RAPD)

    Get PDF
    This study aimed to determine the genetic diversity and relationship of soursop plants in Java based on Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) molecular marker. The collection of soursop leaf samples was done by purposive random sampling with 10 individuals representing a population in Java include Central Java (consist of Sukoharjo and Karanganyar), East Java (consist of Ngawi and Pacitan), Yogyakarta (consist of Kulonprogo and Gunung Kidul) and West Java (only Bogor). RAPD analysis was done by using a Hexadecyltrimethylammonium Bromide (CTAB) DNA extraction method and then continued by the quality and quantity of DNA testing, primer selection, optimization DNA by PCR and separation PCR product with horizontal electhrophoresis. DNA band amplification results which were obtained then analyzed descriptively. The cluster analysis using Unweighted Pair Group with Arithmatic Average (UPGMA) method which available in POPGENE 1.32 program was used to calculate the genetic distance. Genetic relationship clustering of the soursop plant among population obtained a dendogram using the Numerical Taxonomy and Multivariate Analysis System (NTSYS) program version 2.00. The results showed that RAPD diversity of soursop populations in Java using 6 types of primer (A18, A20, P10, P11, P04 and P06) produced 152 polymorphic DNA bands (100%) of 152 DNA bands can be observed. Highest genetic diversity produced on Karanganyar population with genetic diversity average value (h) was 0,0525±0,1095 where as shortest genetic diversity on Pacitan population with genetic diversity average value (h) was 0,0418±0,1079. Dendogram of the relationship based RAPD marker showed that the population of Karanganyar and Pacitan have nearest relationship with genetic distance value was 0,0244 where as the population of Sukoharjo and Gunung Kidul have fartest relationship with genetic distance value was 0,0410. Keywords: genetic diversity, soursop, Java, RAPD Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman genetik dan hubungan kekerabatan tanaman sirsak di Jawa berdasarkan penanda molekuler Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD). Pengambilan sampel daun sirsak sejumlah 10 tanaman per lokasi dilakukan secara acak (purposive random sampling) di beberapa lokasi di Pulau Jawa yaitu Jawa Tengah (Sukoharjo dan Karanganyar), Jawa Timur (Ngawi dan Pacitan), Yogyakarta (Kulonprogo dan Gunung Kidul) dan Jawa Barat (Bogor). Analisis RAPD dilakukan dengan ekstraksi DNA menggunakan metode Hexadecyltrimethylammonium Bromide (CTAB), kemudian dilakukan uji kualitas dan kuantitas DNA, seleksi primer RAPD, optimasi DNA dengan PCR dan separasi DNA hasil PCR dengan elektroforesis horizontal. Pita DNA hasil amplifikasi yang diperoleh kemudian dianalisis keragamannya secara deskriptif. Untuk menghitung jarak genetik digunakan analisis gerombol (cluster analysis) menggunakan metode Unweighted Pair Group with Arithmatic Average (UPGMA) yang ada dalam program POPGENE 1.32. Pengelompokan ini akan menampilkan hubungan kekerabatan genetik antarpopulasi tanaman sirsak dalam bentuk dendogram yang dihasilkan dalam program Numerical Taxonomy and Multivariate Analysis System (NTSYS) versi 2.00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman RAPD pada populasi tanaman sirsak di Jawa dengan menggunakan 6 jenis primer (A18, A20, P10, P11, P04 dan P06) menghasilkan 152 pita DNA polimorfik (100% dari 152 pita DNA yang dapat diamati. Keragaman genetik tertinggi diperoleh pada populasi Karanganyar dengan nilai rata-rata keragaman genetik (h) sebesar 0,0525±0,1095 sedangkan keragaman genetik terendah pada populasi Pacitan dengan nilai rata- rata keragaman genetik (h) sebesar 0,0418±0,1079. Dendogram hubungan kekerabatan berdasarkan penanda RAPD menunjukkan bahwa populasi Karanganyar dan Pacitan memiliki hubungan kekerabatan paling dekat dengan nilai jarak genetik 0,0244 sedangkan hubungan kekerabatan terjauh yaitu dari populasi Sukoharjo dan populasi Gunung Kidul dengan nilai jarak genetik sebesar 0,0410. Kata kunci: keragaman genetik, sirsak, Jawa, RAPD
    • 

    corecore